Tokohutama merupakan sebutan bagi tokoh yang memiliki peran penting dalam sebuah cerita. Dengan kata lain tokoh utama ialah tokoh yang dikisahkan dalam cerita tersebut atau disebut sebagai pusat cerita. Ciri dari tokoh utama ialah dimana tokoh atau perannya sering di tampilkan dalam berbagai kejadian dan mendominasi sebuah cerita. Disamping Meskidekat dengan Sultan Harun Al-Rasyid, Abu Nawas tak selamanya hidup dalam kegemerlapan duniawi. Ia pernah hidup dalam kegelapan—tetapi yang justru membawa keberkahan tersendiri. Seorang sahabatnya, Abu Hifan bin Yusuf bin Dayah, memberi kesaksian, akhir hayat Abu Nawas sangat diwarnai dengan kegiatan ibadah. Abu Nawas adalah seorang berdarah Arab dan Persia yang menjadi penyair terkenal pada abad ke-8. Ia digambarkan sebagai sastrawan Arab terbesar yang bijaksana dan memiliki sifat jenaka. Pria yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di Irak ini dikenal karena bakat sastranya serta kecintaannya yang kuat pada anggur. AbuNawas, Penyair Tersohor Arab yang Kontroversial. 07/05/2021, 23:33 WIB. Bagikan: Komentar. Lihat Foto. Foto sampul yang dipindai dari buku yang pertama kali diterbitkan di Mesir pada tahun 1968, berjudul: I'tirafat Abu Nawas (Confessions of Abu Nuwas), yang ditulis oleh Kamel Al-Shennawi (1908-1965). Takayal, Abu Nawas pun marah-marah kepada mereka, "Begitu saja kok nggak bisa menjawab. Kalau begitu, mari kita menghadap Raja Harun Al-Rasyid, untuk mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya." Keesokan harinya, balairung istana Baghdad dipenuhi warga yang ingin tahu kesanggupan Abu Nawas mambawa enam ekor Lembu berjenggot. Padatokoh Aku penulis coba mengangkat sisi-sisi lain dari manusia. Memperbaiki niat dan memiliki rasa ikhlas yang ditunjukkan oleh tokoh Aku merupakan wujud konkret manusia memiliki nilai religius. Tokoh Aku dihadapkan pada suatu peristiwa yang membuat dirinya memiliki sifat penyerahan diri yang menyeluruh dan tergambar lewat perkataannya KegemaranAbu Nawas bermain kata-kata dengan selera humornya yang tinggi, mampu membuat dirinya menjadi seorang legenda. Bahkan, namanya tercantum dalam dongeng 1001 Malam. Kepandaian Abu Nawas dalam menulis puisi juga mampu menarik perhatian Khalifah Harun al-Rasyid. Bahkan, Abu Nawas diangkat menjadi penyair istana (sya'irul bilad). Tokohutama dalam kisah ini adalah Abu Nawas yang sedang mencari jodoh. Ia digambarkan memiliki sifat yang sabar, tawakal, dan juga cerdik. Buktinya, selama berbulan-bulan ia terus berdoa memohon didekatkan dengan wanita pujaannya. Ketika doa itu tak juga terkabul, ia tak lagu pesimis atau menyalahkan Sang Maha Pengasih. GiVwjw. Abu Nawas adalah seorang pujangga cerdas dari Arab. Kisah-kisahnya yang mahsyur menjelajah jauh dari Arab hingga ke nusantara. Namanya juga sempat muncul beberapa kali di dalam cerita 1001 malam. Selain cerdas, ia adalah sosok jenaka yang bisa membuat siapa saja tertawa terbahak-bahak mendengar kisahnya. Simak cerita-cerita Abu Nawas yang kocak berikut ini. Mengenal Abu Nawas, Pujangga Jenaka dari Tanah Arab Alkisah, Abu Nawas sempat dikira sebagai tokoh fiktif yang hanya ada di buku-buku cerita. Pasalnya, ia terlampau jenaka sebagai seorang sosok besar yang hidup di zaman nabi. Namun, anggapan itu ternyata terpatahkan. Sebab, ia adalah tokoh nyata yang menjalani kehidupan sebagaimana diceritakan dalam buku. Abu Nawas atau dalam bahasa Arab disebut Abu Nuwas terlahir dengan nama lengkap Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami. Melalui cerita-cerita sufinya yang bijak dan sarkas ala Abu Nawas, masyarakat kita begitu akrab dengan sosok yang satu ini. Berdasarkan catatan sejarah, Abu Nawas diperkirakan lahir pada tahun 747 hingga 762 M. Mengutip ada yang menyebut bahwa ia lahir di Damaskus. Namun, versi yang lebih umum meyakini bahwa ia terlahir di Kota Ahvaz, Negeri Persia. Ayahnya bernama Hani, seorang anggota tentara Marwan bin Muhammad dari Dinasti Umayyah di Damaskus. Sementara, ibunya bernama Golban atau dalam bahasa Arab disebut Jelleban, seorang penenun yang berasal dari Persia. Masa kecil Abu Nawas cukup memprihatinkan. Ia hidup dalam kemiskinan sehingga sang ibu terpaksa menjualnya sebagai budak kepada seorang penjaga toko dari Yaman bernama Sa’ad al-Yashira. Sejak saat itu, ia lantas bekerja di toko grosir milik tuannya di Basra, Irak. Kecerdasan Abu Nawas sudah terlihat sejak ia masih remaja hingga menarik perhatian seorang penyair bernama Walibah Ibnu Al-Hubab. Ia pun membeli dan membebaskan Abu Nawas dari statusnya sebagai seorang budak. Ia juga yang mengajari Abu Nawas menulis syair. Baca juga Tumbuhkan Sifat Teladan pada Diri Si Kecil dengan Memahami Mukjizat Nabi Musa Cerita Abu Nawas, Dari Penyair Istana Hingga Dipenjara Usai terbebas sebagai budak, lika-liku kehidupannya sebagai seorang penyair pun dimulai. Abu Nawas hijrah ke Baghdad, sebuah kota metropolis yang saat itu dipenuhi intelektual abad pertengahan di bawah kepemimpinan Khalifah Harun Ar-Rasyid. Harun Ar-Rasyid pun mengangkatnya penjadi penyair istana. Ia mendapat jabatan sebagai pendekar para penyair. Tugasnya adalah menggubah puisi puji-pujian untuk Sang Khalifah. Namun, dalam perjalanannya, Abu Nawas juga menulis humor yang justru semakin melejitkan namanya. Ketenaran Abu Nawas bahkan disejajarkan dengan tokoh-tokoh muslim dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Meski dekat dengan Sang Khalifah, namun akibat suatu peristiwa, Abu Nawas kemudian dijebloskan ke dalam penjara. Ia membacakan puisi seorang musuh bernama Bani Mudhar yang membuat Baginda Raja Harun Ar-Rasyid tersinggung dan murka. Sejak mendekam di penjara, puisi-puisinya lantas mengalami perubahan. Dari yang semula pongah dan sarkas berubah menjadi religius. Ia bertobat dan mengakui kekuasaan Allah. Nilai-nilai Ketuhanan menjadi nafas baru dalam syair-syairnya. Abu Nawas meninggal dunia antara 806 hingga 814 M. Ia dimakamkan di Syunizi, jantung Kota Baghdad. Baca juga Tanamkan Sifat Teladan kepada Anak dari Kisah Mukjizat Nabi Isa AS Cerita Kocak Abu Nawas dan Rumah yang Sempit Alkisah, datang seorang lelaki mengadu kepada Abu Nawas. Laki-laki tersebut merasa sedih karena istrinya mengeluhkan rumah mereka yang sempit. “Abu Nawas, aku memiliki seorang istri dan delapan anak, tapi rumahku begitu sempit. Setiap hari, mereka mengeluh dan merasa tak nyaman tinggal di rumah. Kami ingin pindah dari rumah tersebut, tapi tidak mempunyai uang. Tolong katakan padaku apa yang harus kulakukan,” kata lelaki tersebut. Mendengar hal itu, Abu Nawas pun berpikir mencari jalan keluar. Cukup lama ia berpikir hingga akhirnya mendapatkan sebuah ide. “Kamu memiliki domba di rumah?” tanya Abu Nawas. “Selama ini aku tak pernah menaiki domba jadi aku tak memilikinya,” jawab sang lelaki. Mendengar jawaban sang pria, Abu Nawas kemudian memintanya untuk membeli sebuah domba dan menyuruhnya untuk menempatkan domba itu di dalam rumah. Lelaki tersebut mengangguk dan segera pergi membeli seekor domba. Keesokan harinya, ia datang lagi ke rumah Abu Nawas. “Bagaimana ini? Setelah aku mengikuti usulmu, kenyataannya rumahku justru menjadi tambah sempit dan berantakan,” keluhnya. “Kalau begitu, cobalah beli dua ekor domba lagi dan peliharalah di dalam rumahmu,” jawab Abu Nawas. Lelaki tersebut segera bergegas ke pasar dan membeli dua ekor domba lagi seperti perkataan Abu Nawas. Namun lagi-lagi, rumahnya justru semakin terasa sesak. Dengan perasaan jengkel, ia pun kembali ke rumah Abu Nawas. Dia menceritakan apa yang terjadi termasuk mengenai istrinya yang makin sering marah-marah karena keberadaan para domba. Mendengar hal tersebut, Abu Nawas lantas menyarankan untuk menjual semua domba yang dimiliki. Keesokan harinya, Abu Nawas tak sengaja bertemu dengan lelaki tersebut. Ia pun bertanya, “Bagaimana keadaan rumahmu sekarang? Apakah sudah lebih lega?” “Setelah aku menjualnya, rumahku menjadi lebih nyaman untuk ditinggali. Istriku pun tidak lagi marah-marah,” jawab pria tersebut sembari tersenyum. Begitulah, masalah rumah sempit tersebut akhirnya tuntas. Abu Nawas kembali berhasil menyelesaikan masalah sang pria dengan rumah sempitnya. Parents, itulah sekelumit informasi tentang siapa itu Abu Nawas dan salah cerita Abu Nawas yang cukup kocak. Semoga bisa menjadi hiburan bagi keluarga ya! Baca juga Kisah di Balik Sepotong Es Nanas Orangtua Adalah Teladan Terbaik Bagi Anak Ajarkan Kegigihan kepada Anak Melalui Kisah Mukjizat Nabi Nuh Membuat Bahtera Kapal Besar Ajak Anak Belajar Kesabaran dan Perjuangan Hidup Lewat Kisah Nabi Muhammad SAW Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Apa Itu Karakter Tokoh?Jenis-Jenis Karakter Tokoh1. Protagonis 2. Antagonis3. Tritagonis4. Skeptic5. Sidekick6. Contagonist7. Guardian8. Reason9. Emotion10. Deutragonis11. Foil12. Figuran Dalam sebuah novel, cerita pendek atau cerpen, cerita bersambung atau cerbung, drama, dan karya sastra lain tentu kita mengenal karakter tokoh. Tapi kita kadang belum memahami kira-kira apa jenis-jenis karakter tokoh yang ada di dalam cerita tersebut. Oleh sebab itu, sebagai penulis tentu saja Anda harus memahami jenis-jenis karakter tokoh. Sebelum membahas mengenai jenis-jenis karakter tokoh, tentu Anda sebagai pembaca atau penulis selama ini mengetahui bahwa tokoh adalah subjek atau orang yang mengalami kejadian atau terlibat di dalam jalannya cerita. Di dalam sebuah cerita, tokoh biasanya terdiri dari dua orang atau lebih, kecuali pada monolog. Tokoh-tokoh tersebut tentu saja memiliki sifat, watak, sikap, dan karakteristik yang berbeda-beda, seperti manusia pada umumnya. Oleh sebab itu, di bawah ini akan dijelaskan mengenai berbagai hal mengenai karakter tokoh, mulai dari pengertian karakter tokoh hingga berbagai jenis-jenis karakter tokoh. Mau menulis buku? Anda wajib punya panduan iniGRATIS! Ebook Panduan Menulis Buku [PREMIUM] Apa Itu Karakter Tokoh? Menurut Wikipedia, karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya. Sementara tokoh adalah manusia atau orang dengan sebaran populasi paling besar atau paling luas. Di dalam sebuah karya sastra, karakter tokoh ini merupakan seorang yang mengambil peran atau terlibat di dalam kejadian yang ada di dalam jalannya cerita. Karakter tokoh sering dipergunakan pada istilah untuk menyebut perwatakan atau watak, karakter atau karakteristik yang menunjukkan bagaimana dimiliki oleh tokoh di dalam cerita tersebut. Istilah tokoh dalam cerita merujuk pada orangnya atau pelaku di dalam cerita tersebut. Sehingga karakter tokoh adalah watak, karakter, atau sifat yang dimiliki oleh tokoh yang memerankan atau terlibat di dalam jalannya cerita. Dengan adanya karakter tokoh, maka jalan cerita bisa dibangun berdasarkan bagaimana watak dan sifat yang ditunjukkan oleh tokoh di dalamnya. Karakter atau sifat dari seorang tokoh juga disebut sebagai penokohan. Tujuan diciptakannya karakter atau sifat pada tokoh tersebut untuk menghidupkan jalan cerita dari tokoh atau pelaku yang terlibat di dalam jalannya sebuah cerita. Sehingga penulis naskah perlu mengembangkan atau menemukan teknik yang sesuai untuk menciptakan karakter tokoh. Oleh sebab itu, penulis atau pengarang memperlihatkan penokohan atau karakter pada tokoh dengan bagaimana penulis atau pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam suatu cerita, sehingga penonton atau pembaca mampu mengetahui bagaimana karakter atau sifat dari para tokoh yang ada di dalam cerita tersebut. Jenis-jenis karakter tokoh yang diciptakan di dalam sebuah cerita biasanya diciptakan oleh penulis dengan berdasarkan dari berbagai imajinasi atau pengalaman penulis itu sendiri. Jenis-jenis karakter tokoh yang diciptakan juga harus realistis sehingga dekat dengan pembaca dan tidak terkesan mengada-ada. Karakter tokoh atau penokohan ini juga termasuk ke dalam unsur intrinsik dalam suatu karya sastra. Maka, terciptanya karakter tokoh tersebut harus mampu membangkitkan alur cerita dengan baik dan juga menarik penonton atau pembaca karya sastra tersebut. Karakter tokoh atau penokohan tersebut tentu tidak hanya ada satu macam. Ada beberapa jenis-jenis karakter tokoh yang biasa digunakan penulis atau pengarang untuk menggambarkan tokoh atau pelaku yang terlibat di dalam jalannya cerita. Ada beberapa pengertian mengenai karakter tokoh menurut beberapa ahli. Menurut Kosasih 201267, pengertian karakter tokoh adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Menurut Zaidan 2004206, karakter tokoh adalah proses penampilan tokoh dengan pemberian watak, sifat, atau kebiasaan tokoh pemeran suatu cerita. Selanjutnya, Sugiarti 200794 memiliki pandangan bahwa perwatakan atau karakter tokoh adalah pemberian sifat baik lahir maupun batin pada seorang pelaku atau tokoh yang terdapat pada cerita. Selain itu, Nurgiantoro 2012165 mengungkapkan bahwa karakter tokoh adalah pelukisan atau gambar yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Minderop 20052 menggambarkan karakter tokoh adalah pelukisan watak tokoh yang terdapat dalam suatu karya fiksi. Dan Kamus Besar Bahasa Indonesia 20141476 memaparkan pengertian karakter atau tokoh atau penokohan sebagai penciptaan citra tokoh dalam karya sastra. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakter tokoh adalah pelukisan karakter diri seorang tokoh atau pelaku di dalam jalannya cerita yang digambarkan oleh pengarang dalam sebuah karya sastra. Baca Juga Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Novel,Cerpen,Puisi,dan Drama Pengertian Fabel,Ciri-Ciri,Unsur, dan Contoh Lengkap Pengertian Alur Cerita, Jenis-Jenis dan Contoh Lengkap 12 Tips Membuat Alur Cerita yang Menarik Jenis-Jenis Karakter Tokoh Setelah memahami apa itu karakter tokoh, kini akan dipelajari mengenai apa saja jenis-jenis karakter tokoh yang ada di dalam cerita. Untuk dapat menggambarkan sifat atau watak dari seorang tokoh di dalam cerita, pengarang atau penulis tentu menciptakan penokohan berdasarkan jenis-jenis karakter tokoh. Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis karakter tokoh mulai yang membedakan watak atau penokohan tokoh yang satu dan tokoh yang lainnya. 1. Protagonis Protagonis adalah jenis-jenis karakter tokoh yang paling disoroti di dalam jalannya atau alur cerita. Biasanya tokoh protagonis ini digambarkan memiliki watak dan sifat yang baik dan juga bersifat positif. Sehingga tokoh protagonis ini banyak disukai oleh penonton atau pembaca karya sastra. Selain itu, tokoh protagonis juga biasanya digambarkan memiliki sifat yang rendah hati, sabar, tidak sombong, jujur, setia, suka menolong, dan sifat baik lainnya. Biasanya, tokoh protagonis ini menjadi tokoh utama sehingga menjadi perhatian di dalam jalannya cerita tersebut. Tak heran jika tokoh protagonis ini berhasil menyita empati dan perhatian dari para pembaca. Hal ini karena pembaca ajakan diajak mengikuti kisah tokoh protagonis untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Masalah yang dihadapi tokoh protagonis ini bisa datang dari siapa saja, bahkan dari tokoh lain. Sehingga bisa dibilang bila tokoh protagonis ini akan menentukan bagaimana jalannya cerita dan segala keputusan yang terjadi dan menjadi penentu di dalam alur cerita yang berjalan. 2. Antagonis Selain tokoh protagonis, jenis-jenis karakter tokoh yang selanjutnya adalah karakter antagonis. Tokoh antagonis ini adalah tokoh yang kontras dengan tokoh protagonis. Di mana tokoh antagonis ini digambarkan sebagai tokoh yang memiliki watak atau sifat yang buruk dan biasanya menjadi musuh atau memusuhi tokoh protagonis. Tokoh antagonis juga bisa disebut sebagai tokoh yang menentang cerita karena tokoh antagonis ini sering digambarkan sebagai sosok tokoh yang memiliki sifat negatif, yaitu memiliki dendam, pembohong, jahat, sombong, penipu, kasar, tidak bersahabat, suka membuat masalah, dan berbagai sikap buruk lainnya. Tokoh antagonis ini biasanya dibenci oleh penonton atau pembaca cerita karena sifatnya yang dinilai merugikan atau menyebalkan. Meski demikian, biasanya penulis sengaja memberikan porsi yang cukup banyak bagi tokoh antagonis ini sehingga semakin membuat pembaca atau penonton jengkel tetapi tetap menyita perhatian penonton atau pembaca. Dengan adanya sifat buruk pada tokoh antagonis tersebut, masalah di dalam cerita atau konflik biasanya semakin memanas. Konflik di dalam cerita yang digambarkan di dalam alur juga biasanya muncul karena peran atau perilaku yang dilakukan tokoh antagonis. 3. Tritagonis Tokoh selanjutnya yang biasa muncul di dalam karakter tokoh atau penokohan adalah tokoh tritagonis. Tokoh tritagonis ini biasanya muncul di dalam cerita sebagai tokoh yang mampu menjadi penengah antara pertikaian atau konflik yang hadir di antara tokoh antagonis dan tokoh protagonis. Karena tokoh tritagonis ini diciptakan sebagai tokoh penengah, maka watak yang dimiliki tokoh tritagonis biasanya bijak dan berwibawa. Hal ini karena tokoh tritagonis digambarkan harus mampu menjadi pendamai atau jembatan atas penyelesaian konflik yang muncul di dalam jalannya cerita. Selain menjadi penengah, tritagonis juga bisa memberikan pendapat dan memberi nasihat bagi tokoh protagonis dan tokoh antagonis yang berkonflik. Sehingga jika disimpulkan, kehadiran tokoh tritagonis di dalam cerita atau karya sastra adalah menjadi tokoh yang mencari jalan keluar terbaik dari permasalahan yang terjadi antara tokoh antagonis dan tokoh protagonis. Baca Juga; Mudah, Cara Membuat Novel Kisah Sendiri yang Banyak Diminati Mengenal Bagaimana Pentingnya Novelty Dalam Tulisan Ilmiah Tips Menulis Novel yang Menarik Bagi Pembaca Cara Mengirim Naskah Novel ke Penerbit 4. Skeptic Secara umum, pembagian jenis-jenis karakter tokoh yang terkenal memang hanya ada tiga yang dijelaskan di atas yakni tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis. Namun ada pula jenis-jenis karakter tokoh lain yang mewarnai jalannya alur di dalam sebuah cerita. Salah satunya adalah tokoh skeptic. Tokoh skeptic ini biasa dikenal sebagai tokoh yang memusuhi karakter baik. Artinya, tokoh skeptic ini merupakan tokoh yang mendukung tokoh antagonis dalam cerita. Berbeda dengan tokoh antagonis, tokoh skeptic ini merupakan tokoh pendukung yang tidak terlalu sering muncul di dalam cerita. Meski hanya jadi tokoh pendukung, tokoh skeptic ini biasanya menjadi pelengkap munculnya konflik. Tokoh skeptic ini juga bisa berperan menghidupkan alur atau jalan cerita agar jalan cerita tidak terkesan datar dan monoton. 5. Sidekick Selain tokoh skeptic, karakter tokoh yang juga mendukung jalannya cerita selain tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis adalah tokoh sidekick. Tokoh sidekick ini biasanya tokoh yang muncul atau dimunculkan sebagai penyeimbang munculnya tokoh skeptic. Konsep tokoh sidekick yang menyeimbangkan tokoh skeptic ini hampir sama dengan peran tokoh protagonis dan tokoh antagonis, namun bedanya tokoh sidekick ini merupakan tokoh pendukung. Tokoh sidekick ini tokoh yang menjadi pendukung tokoh protagonis atau pendukung tokoh yang berperilaku baik. Hadirnya tokoh sidekick ini menjadi pendukung yang berperan menghidupkan alur cerita atau jalan cerita agar tidak monoton dan konflik yang terjadi juga semakin menarik dan berkembang. Baca Juga 9 Cara Menulis Cerpen Untuk Pemula dan Strukturnya Menulis Buku Novel Syarat Mengembangkan Penokohan Novel Sejarah Laris di Pasaran Buku Novel Terbaru Anda Pasti Laris-Begini Caranya 6. Contagonist Selanjutnya adalah tokoh contagonist. Meski tidak terlalu familiar dibandingkan tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis, tokoh contagonist ini juga berperan baik dalam mengembangkan atau mendukung jalannya cerita atau alur di dalam cerita dan mendukung para pemeran di dalamnya. Tokoh contagonist ini adalah tokoh yang mendukung atau tokoh pendukung dengan karakter yang berseberangan dengan tokoh protagonis. Biasanya, tokoh contagonist ini muncul di tengah-tengah jalannya cerita. Mengapa demikian? Penulis atau pengarang memang biasanya memunculkan tokoh contagonist di tengah cerita. Hal ini karena sifat dari tokoh contagonist ini hanya menjadi pendukung konflik yang muncul, sehingga konflik atau jalannya cerita yang terjadi atau berlangsung lebih hidup dan lebih menarik lagi. 7. Guardian Selanjutnya, muncul tokoh guardian. Sama dengan peran seperti namanya, tokoh guardian ini muncul sebagai pelindung dari peran utama. Tokoh guardian ini biasanya muncul setelah hadirnya tokoh contagonist. Tokoh guardian akan muncul sebagai penyeimbang para tokoh yang muncul sebelumnya. Karena tokoh guardian ini berperan sebagai pelindung pemeran utama, tokoh guardian ini biasanya digambarkan sebagai seorang tokoh yang memiliki sifat yang bijak dan baik hati sehingga mampu menjadi pelindung bagi pemeran utama di dalam cerita yang berlangsung. 8. Reason Selain itu, jenis-jenis karakter tokoh yang muncul lainnya adalah tokoh reason. Tokoh reason ini juga merupakan tokoh pendukung. Yang mana meskipun tidak berperan sebagai pemeran utama, namun perannya akan menjadi penentu dan menjadi warna bagi alur cerita yang berlangsung. Tokoh reason ini digambarkan sebagai tokoh yang memiliki karakter yang tenang dan selalu berpikiran logis serta sabar. Oleh sebab itu, tokoh reason ini akan membantu menyelesaikan masalah dengan cara membantu tokoh utama dalam penyelesaian masalah atau konflik yang dihadapi. 9. Emotion Selanjutnya muncul juga tokoh pendukung lain yakni tokoh emotion. Meski merupakan tokoh pendukung, namun tokoh emotion ini juga memiliki peran yang cukup penting dalam jalannya sebuah alur cerita, yang mana tokoh ini akan mampu jadi tokoh yang memicu konflik di dalam sebuah cerita sehingga jalan cerita jadi semakin menarik. Tokoh emotion ini memiliki sikap atau sifat yakni tidak bisa berpikir tenang. Tokoh emotion ini digambarkan sebagai tokoh yang tidak bisa mengendalikan perasaannya dan tidak bisa berpikir tenang. Oleh sebab itu, kehadiran tokoh emotion ini menambah bumbu di dalam jalannya sebuah cerita. Tokoh emotion ini bisa muncul dan memicu adanya konflik baru atau memicu konflik besar yang akan terjadi di dalam rangkaian cerita sehingga cerita semakin panjang dan juga semakin menarik. 10. Deutragonis Selanjutnya, ada jenis-jenis karakter tokoh lain yakni tokoh deutragonis. Sama dengan tokoh sidekick, tokoh pendukung yakni tokoh deutragonis ini menjadi teman setia bagi tokoh protagonis yang akan selalu menemani dan mendukung para tokoh utama, yakni tokoh protagonis. Tokoh deutragonis ini digambarkan sebagai sosok tokoh yang menjadi teman, baik tempat curhat atau sosok yang selalu ada bagi tokoh protagonis dan membantu tokoh protagonis menyelesaikan masalah yang dihadapinya. 11. Foil Selanjutnya adalah tokoh pendukung yang sama dengan tokoh pendukung skeptic. Tokoh pendukung foil yang memiliki peran sama dengan tokoh skeptic ini merupakan tokoh yang akan selalu menemani dan mendukung peran dari tokoh utama dalam hal ini adalah tokoh antagonis. Tokoh foil ini nanti akan berperan sebagai tokoh yang membantu tokoh antagonis dalam menyelesaikan masalah atau memenangkan konflik di dalam cerita atau alur cerita yang disajikan. 12. Figuran Jenis-jenis karakteristik tokoh yang selanjutnya adalah tokoh figuran. Seperti yang kita ketahui bersama, tokoh figuran yang ada di dalam jalannya cerita adalah sebagai karakter yang melengkapi jalannya sebuah cerita. Tokoh figuran di dalam cerita ini tidak terlalu sering muncul seperti pemeran utama. Namun meski demikian, peran dari tokoh figuran ini tidak kalah penting dari tokoh utama. Tokoh figuran ini bahkan biasanya menjadi pemanis dan membuat jalan cerita akan lebih menarik. Hal ini karena tokoh figuran biasanya digambarkan sebagai sosok yang memiliki sifat unik sehingga menjadi warna dalam jalannya cerita. Tokoh figuran seringkali memiliki sifat yang lucu dan menyenangkan, sehingga bisa menjadi penghibur bagi tokoh utama dan juga mampu menyeimbangkan jalannya cerita sehingga bisa diterima pembaca atau penonton dengan baik. Artikel Terkait Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Novel,Cerpen,Puisi,dan Drama Pengertian Fabel,Ciri-Ciri,Unsur, dan Contoh Lengkap Pengertian Alur Cerita, Jenis-Jenis dan Contoh Lengkap 12 Tips Membuat Alur Cerita yang Menarik Melanjutkan Contoh Soal dan Jawaban Seni Budaya Kelas X Semester 2 Pilihan Ganda bagian ketujuh soal nomor 91-105, bagian kedelapan berisikan materi tentang "Ekspresi Karya Seni Teater". Baca juga Contoh Soal dan Jawaban Seni Budaya Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013 PG Berikut ini, contoh soal PG SBK beserta jawaban dimulai dari soal nomor 106 sampai dengan 120. 106. Tahap-tahap pelaksanaan pementasan dalam teater nontradisional meliputi hal-hal berikut, kecuali.... a. persiapan b. latihan c. pementasan d. cerita tidak statis e. evaluasi Jawaban d 107. Tata artistik yang digunakan untuk mendukung situasi dalam cerita teater nontradisional adalah.... a. tata lampu b. peran c. adat d. moral e. tingkah laku Jawaban a 108. Nilai yang diakui oleh masyarakat di suatu tempat dikenal dengan.... a. prinsip b. kebiasaan c. adat d. moral e. tingkah laku Jawaban d 109. Pemain yang memiliki nilai moral yang tinggi pada cerita Hikayat 1001 malam adalah..... a. Fifi Young b. Syahrazad c. Syahbandar d. Abu Nawas e. Tan Ceng Bok Jawaban b 110. Salah seorang tokoh dalam film Serigala Hitam adalah... a. Tan Kim Yo b. Tan Kim Ho c. Tan Ceng Bok d. Tan Ceng Ho e. Tan Ceng Ko Jawaban c 111. Salah satu film yang pernah dibintangi oleh Fifi Young adalah.... a. Air Mata Buaya b. Air Mata Penyesalan c. Air Mata Surga d. Air Mata Ibu e. Air Mata derita Jawaban d 112. Musik yang cocok dengan teater yang bertemakan humor adalah musik yagn memiliki suasana.... a. sedih b. gembira c. lembut d. pelan e. keras Jawaban b 113. “The Proposal” adalah salah satu contoh dari teater.... a. dardanella b. Abdul Muluk c. pesisir d. Melayu e. daerah Jawaban c 114. Di dalam cerita Abu Nawas, tokoh utama memiliki sifat.... a. periang b. komedi c. humoris d. pemarah e. penyedih Jawaban c 115. Bagian epilog terdapat pada.... a. akhir naskah b. awal dan akhir naskah c. bebas d. awal naskah e. tengah naskah Jawaban a 116. Cerita dalam Hikayat 1001 Malam bertempat di.... a. kebun b. taman c. kerajaan d. perkampungan e. negeri khayalan Jawaban c 117. Dekorasi ala Betawi dengan hiasan gambar bangunan tua peninggalan Belanda adalah dekorasi yang terdapat dalam cerita.... a. Hikayat 1001 Malam b. Nyai Dasima c. Nyai Iteung d. Nyai Darsina e. Nyai Dursina Jawaban b 118. Kemampuan pengucapan dalam seni teater merupakan teknik olah.... a. suara b. tubuh c. pikiran d. pernapasan e. indera Jawaban a 119. Hal-hal di bawah ini berkaitan dengan pementasan, kecuali.... a. dekorasi b. tata busana c. tata rias d. tata musik e. naskah dari cerita rakyat Jawaban e 120. Berikut ini cerita yang sering dipentaskan teater Dardanella, kecuali.... a. Zorro b. Roses of Yesterday c. Aladin dan Lampu Wasiat d. Vera e. Malin Kundang Jawaban e Lanjut Contoh Soal UAS Seni Budaya Kelas X Semester 2 PG dan Essay beserta Jawaban Thanks for reading Contoh Soal dan Jawaban Seni Budaya Kelas X Semester 2 Pilihan Ganda Part-8