Dengankata lain, tahap analisis formal ini lebih menekankan pada elemen-elemen musik yang dimainkan. Tahap interpretasi mengacu pada suatu proses ketika kritikus memaknai musik berdasarkan pemahaman dan analisis yang telah dilakukannya dengan teliti. Menurut Bangun (2011), tahap ini juga tidak bertujuan untuk menilai musik yang diamati.
Hough1984:25 juga menyimpulkan bahwa suksesnya pelaksanaan kebijakan pendidikan pada dasarnya tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor itu dirinci sebagai berikut: 1 adanya desain kebijakan; 2 adanya strategi implementasi; 3 adanya komitmen dan kapasitas sistem birokrasi termasuk kapasitas sumber daya politik dan saran yang tersedia; 4
Deteksimerupakan perjuangan untuk mengetahui data yang tampak maupun yang tidak tampak secara global. Deteksi juga mempunyai arti penentuan terhadap keberadaan suatu objek, apakah objek tersebut ada atau tidak ada pada gambaran dan merupakan tahap awal dalam interpretasi citra. Pada tahap ini keterangan yang diperoleh bersifat global. Identifikasi
36 Tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya adalah a. Deskripsi b. Analisis c. Interpretasi d. Evaluasi e. Penilaian Jawaban: a 37. Tahapan interpretasi disebut juga tahap a. Penilaian b. Analisis c. Penafsiran d. Deskripsi e. Kritikan Jawaban: a 38.
Evaluasiadalah pengukuran dan perbaikan suatu kegiatan, seperti membandingkan hasil kegiatan dan menganalisisnya. Evaluasi sering dilakukan pada suatu organisasi, perusahaan, maupun komunitas tertentu setelah melaksanakan sebuah kegiatan untuk meningkatkan kualitas dan mutu. Berikut ulasan mengenai evaluasi meliputi pengertian, tujuan, fungsi
Untukmencapainya sejarah harus ditulis melalui prosedur yang disebut Metode Sejarah. Metode ini mempunyai empat tahapan yang integral, yakni Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Metode sejarah berasal dari dua kata yaitu metode dan sejarah. Kata "metode" memiliki arti cara atau prosedur yang sifatnya sistematis, metode juga
TAHAPANPENGINDRAAN JAUH 1. Deteksi Pada tahap ini dilakukan kegiatan mendeteksi obyek yang terekam pada foto udara maupun foto satelit 2. Identifikasi Mengidentifikai obyek berdasarkan ciri-ciri spektral, spasial dan temporal. 3. Analisis Analisis bertujuan untuk mengelompokkan obyek yang mempunyai ciri-ciri yang sama
Tahapkeempat merupakan tahapan akhir atau lapisan inti, disebut juga dengan tahap pertukaran yang stabil. dengan cukup penetrasi sosial percaya bahwa terdapat relatif sedikit kesalahan atau kesalahan interpretasi dalam memaknai komunikasi pada tahap ini alasan untuk hal ini sangat sederhana kedua pasangan ini telah
kXil2g. Interpretasi gambaran merupakan perbuatan mengkaji foto udara dan atau gambaran dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti pentingnya obyek tersebut. Didalam interpretasi citra, penafsir gambaran mengkaji gambaran dan berupaya melalui proses budi sehat untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan menilai arti pentingnya obyek yang tergambar pada citra. Dengan kata lain maka penafsir gambaran berupaya untuk mengenali obyek yang tergambar pada gambaran dan menterjemahkannya ke dalam disiplin ilmu tertentu mirip geologi, geografi, ekologi, dan disiplin ilmu lainnya. Tahapan Interpretasi Di dalam penenalan obyek yang tergambar pada citra, ada tiga rangkaian acara yang diperlukan, yaitu deteksi, identifikasi, dan analisis. Deteksi yaitu pengamatan atas adanya suatu obyek, contohnya pada gambaran sungai terdapat obyek yang bukan air. Identifikasi yaitu upaya mencirikan obyek yang telah dideteksi dengan memakai keterangan yang cukup. Sehubungan dengan pola tersebut maka menurut bentuk, ukuran, dan letaknya, obyek yang tampak pada sungai tersebut disimpulkan sebagai bahtera dayung. Pada tahap analisis dikumpulkan keterangan lebih lanjut, contohnya dengan mengamati jumlah penumpangnya, sehingga sanggup disimpulkan bahwa bahtera tersebut berupa bahtera dayung yang berisi tiga orang. Deteksi berarti penentuan ada atau tidak adanya sesuatu obyek pada citra. Ia merupakan tahap awal dalam interpretasi citra. Keterangan yang diperoleh pada tahap deteksi bersifat global. Keterangan yang diperoleh pada tahap interpretasi selanjutnya yaitu pada tahap identifikasi, bersifat setengah rinci. Keterangan rinci diperoleh dari tahap tamat interpretasi, yaitu tahap analisis Lintz dan Simonet, 1976. Lo 1976 yang menyimpulkan pendapat Vink mengemukakan bahwa intinya acara interpretasi gambaran terdiri dari dua tingkat, yaitu tingkat pertama yang berupa penenalan obyek melalui proses deteksi dan identifikasi, dan tingkat kedua yang berupa evaluasi atas pentingnya obyek yang telah dikenali tersebut, yaitu arti pentingnya tiap obyek dan kaitan antar obyek itu. Tingkat pertama berarti perolehan data, sedang tingkat kedua berupa interpretasi atau analisis data. Didalam upaya otomatis, hanya tingkat pertama lah yang dikomputerkan. Tingkat kedua harus dilakukan oleh orang yang berbekal ilmu pengetahuan cukup memadai pada disiplin tertentu. Unsur Interpretasi Citra Pengenalan obyek merupakan kepingan vital dalam interpretasi citra. Tanpa dikenali identitas dan jenis obyek yang tergambar pada citra, mustahil dilakukan analisis untuk memecahkan problem yang sedang dihadapi. Demikian pentingnya pengenalan obyek itu sehingga ada satu periode perkembangan penginderaan jauh yang memusatkan perhatiannya pada pengenalan obyek pada citra, yaitu antara 1950-1960. Pada ketika itu interpretasi gambaran masih berupa interpretasi foto udara saja, lantaran belum ada gambaran lainnya. Pusat perhatiannya hanya pada cara-cara pengenalan obyek sehingga tidak pernah hingga pada arti interpretasi gambaran yang sebenarnya, yaitu pengenalan obyek dan analisis data sesuai dengan disiplin ilmunya untuk memecahkan problem yang sedang dihadapi. Periode ini disebut periode teknik interpretasi yang berlebihan Stone, 1974; Baret and Curts, 1976. Prinsip pengenalan obyek pada gambaran mendasarkan atas penyidikan karakteristiknya atau atributnya pada citra. Karakteristik obyek yang tergambar pada gambaran dan dipakai untuk mengenali obyek disebut unsur interpretasi citra. Foto udara merupakan gambaran tertua di dalam penginderaan jauh. Ia telah dikembangkan paling usang dan hingga dasawarsa 1960-an paling banyak dipakai sehubungan dengan ketersediaan foto dan alat interpretasinya serta fasilitas di dalam pelaksanaan interpretasinya. Gambaran pada foto udara lebih mirim ujud bahu-membahu di medan dan lebih terinci bila dibandingkan dengan gambaran pada gambaran lainnya. Sebagai akibatnya, unsur interpretasinya juga paling lengkap bila dibandingkan dengan unsur interpretasi pada gambaran lainnya. Dengan alasan itulah maka unsur interpretasi yang dibincangkan pada goresan pena ini yaitu unsur interpretasi foto udara. Unsur interpretasi foto udara terdiri dari sembila butir, yaitu rona atau warna, ukuran, bentuk, tekstur, pola, tinggi, bayangan, situs, dan asosiasi. Sembila unsur interpretasi gambaran ini disusun secara berjenjang. Perbincangan berikut ialah perihal unsur interpretasi tersebut. Di samping itu juga dibincangkan konvergensi bukti, asas penting penerapan unsur interpretasi gambaran dalam pengenalan obyek. A. Rona dan Warna Rona tone/color tone/grey tone yaitu tingkat kegelapan atau kecerahan obyek pada citra. Rona pada foto pankromatik merupakan atribut bagi obyek yang berinteraksi dengan seluruh spektrum tampak yang sering disebut sinar putih, yaitu spektrum dengan panjang gelombang 0,4 - 0,7 μm. Di dalam penginderaan jauh, spektrum demikian disebut spektrum lebar. Jadi, rona merupakan tingkatan dari hitam ke putih atau sebaliknya. Warna ialah wujud yang tampak oleh mata dengan memakai spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak. Sebagai contoh, obyek tampak biru, hijau, atau merah bila ia hanya memantulkan spektrum dengan panjang gelombang 0,4-0,5μm, 0,5-0,6μm, atau 0,6-0,7μm. Warna Berdasarkan Pantulan a = tampak biru lantaran memantulkan terusan biru b = tampak kuning lantaran menyerap sinar biru Sebaliknya bila obyek menyerap sinar biru maka ia akan memantulkan warna hijau dan merah. Sebagai karenanya maka obyek akan tampak dengan warna kuning. Berbeda dengan rona yang hanya menyajikan tingkat kegelapan di dalam ujud hitam putih, warna mengatakan tingkat kegelapan yang lebih beraneka. Ada tingkat kegelapan di dalam warna biru, hijau, merah, kuning, jingga, dan warna lainnya. Meskipun tidak menjelaskan cara pengukurannya, Ester et al. 1983 mengutarakan bahwa mata insan sanggup membedakan 200 rona dan warna. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa pembedaan obyek pada foto berwarna lebih gampang bila dibandingkan dengan pembedaan obyek pada foto hitam putih. Pernyataan yang senada sanggup diutarakan pula, yakni pembedaan obyek pada gambaran yang memakai spektrum sempit lebih gampang darpada pembedaan obyek pada gambaran yang dibentuk dengan spektrum lebar, meskipun citranya sama-sama tidak berwarna. Asas inilah yang mendorong orang untuk membuat gambaran multispektral. Rona dan warna disebut unsur dasar. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya rona dan warna di dalam mengenali obyek. Tiap obyek tampak pertama pada gambaran menurut rona atau warnanya. Setelah rona atau warna yang sama dikelompokkan dan diberi garis batas untuk memisahkannya dari rona atau warna yang berlainan, barulah tampak bentuk, tekstur, pola, ukuran dan bayangannya. Itulah sebabnya maka rona dan warna disebut unsur dasar. Mengingat pentingnya rona dan warna sebagai unsur dasar, maka perbincangannya akan melebihi unsur interpretasi lainnya. Perbincangan rona akan meliputi 1 cara pengukuran rona, 2 faktor yang mempengaruhi rona, 3 cara pengukuran warna, 4 faktor yang mempengaruhi warna. B. Bentuk Bentuk merupakan variabel kulitatif yang memerikan konfigurasi kerangka suatu obyek. Bentuk merupakan atribut yang terperinci sehingga banyak obyek yang sanggup dikenali menurut bentuknya saja. Bentuk, ukuran, dan tekstur dikelompokkan sebagai susunan keruangan rona sekonder dalam segi kerumitannya. Pangkal tolaknya bermula dari rona yang merupakan unsur dasar dan termasuk primer dalam segi kerumitannya. Pengamatan atas rona sanggup dilakukan paling mudah. Oleh lantaran itu bentuk, ukuran, dan tekstur yang eksklusif sanggup dikenali menurut rona, dikelompokkan sekonder kerumitannya. Ada dua istilah di dalam bahasa inggris yang artinya bentuk, yaitu 'shape' dan 'form'. Shape yaitu bentuk luar atau bentuk umum, sedangkan form merupakan susunan atau struktur yang bentuknya lebih rinci. Contoh shape atau bentuk luar Bentuk bumi bulat Bentuk wilayah Indonesia memanjang sejauh sekitar km. Contoh form atau bentuk rinci Pada Bumi yang bentuknya lingkaran terdapat banyak sekali bentuk relief atau bentuk lahan mirip gunung api, dataran pantai, tanggul alam, dsb. Wilayah Indonesia yang bentuk luarnya memanjang, berbentuk rinci negara kepulauan. Wilayah yang memanjang sanggup berbentuk masif atau bentuk lainnya, akan tetapi bentuk wilayah kita berupa himpunan pulau-pulau. Baik bentuk luar maupun bentuk rinci, keduanya merupakan unsur interpretasi gambaran yang penting. Banyak bentuk yang mencirikan sehingga memudahkan pengenalan obyeknya pada citra. Contoh pengenalan obyek menurut bentuk Gedung sekolah pada umumnya berbentuk karakter I, L, U atau berbentuk empat segi panjang Tajuk pohon palma berbentuk bintang, tajuk pohon pinus berbentuk kerucut, dan tajuk bambu berbentuk bulu-bulu. Gunung api berbentuk kerucut, sedang bentuk kipas aluvial mirip segitiga yang alasnya cembung Batuan sedimen membentuk topografi bernafsu dengan lereng terjal bila pengikisannya telah berlangsung lanjut Bekas meander sungai yang terpotong sanggup dikenali sebagai kepingan rendah yang berbentuk tapal kuda. C. Ukuran Ukuran yaitu atribut obyek yang antara lain berupa jarak, luas, volume lereng, ketinggian tempat dan kemiringan. Ukuran sanggup mencirikan obyek sehingga sanggup dijadikan sebagai ciri pembeda dengan obyek lainnya Karena ukuran obyek pada ctra merupakan fungsi skala, maka di dalam memanfaatkan ukuran sebagai unsur interpretasi gambaran harus selalu diingat skalanya. Contoh Ukuran rumah sering mencirikan apakah rumah itu rumah mukim, kantor, atau industri. Rumah mukim pada umumnya lebih kecil bila dibandingkan dengan kantor atau industri. Lapangan orlahraga di samping dicirikan oleh bentuk segi empat, lebih dicirikan oleh ukurannya, yaitu sekitar 80 m x 100 m bagi lapangan sepak bola, sekitar 15 m x 30 m bagi lapangan tenis, dan sekitar 8 m x 15 m bagi lapangan bulu tangkis. Nilai kayu di samping ditentukan oleh jenis kayunya juga ditentukan oleh volumenya. Volume kayu sanggup ditaksir menurut tinggi pohon, luas hutan, serta kepadatan pohonnya, dan diameter batang pohon. D. Tekstur Tekstur yaitu frekuensi perubahan atau pengolangan rona pada citra. Dibedakan menjadi tiga tingkatan yaitu tekstur halus, sedang dan kasar. Contoh Hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang, semak bertekstur halus. Tanaman padi bertekstur halus, tumbuhan tebu bertekstur sedang, dan tumbuhan pekarangan bertekstur kasar Permukaan air yang damai bertekstur halus. E. Pola Pola yaitu kecenderungan bentuk suatu obyek , misal pola aliarn sungai, jaringan jalan dan pemukiman penduduk. Pola atau susunan keruangan merupakan ciri bagi beberapa obyek alamiah. Contoh Pola fatwa sungai sering menandai bagi struktur geologi, litologi, dan jenis tanah. Pola fatwa trellis menandai struktur lipatan. Pola fatwa yang padat mengisyaratkan perembesan air kurang sehingga erosi berlangsung efektif. Pola fatwa dendritik mencirikan jenis tanah atau jenis batuan serba sama dengan sedikit atau tanpa imbas lipatan maupun patahan. Pola fatwa dendritik pada umumnya terdapat pada batuan endapan lunak, tufa vulkanik, dan endapan tebal oleh gletser yang telah terkikis. Permukiman transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur, yaitu dengan rumah yang ukuran dan jaraknya seragam, masing-masing menghadap jalan. Kebun karet, kebun kelapa, kebun kopi dan sebagainya gampang dibedakan dari hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari pola serta jarak tanamnya. F. Bayangan Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang berada pada tempat gelap. Obyek yang berada pada tempat gelap biasanya tidak terlihat atau hanya samar-samar. Meskipun demikian bayangan sering menjadi kunci penting pada pengenalan beberapa obyek yang justru lebih tampak pada bayangannya. Contoh Cerobong asap, menara, tangki minyak, dan kolam air yang dipasang tinggi lebih tampak dari bayangannya. Tembok stadion, gawang sepak bola, dan pagar keliling lapangan tenis pada foto berskala 1 juga lebih tampak dari bayangannya. Lereng terjal tampak lebih terperinci dengan adanya bayangan. G. Situs Situs merupakan tempat kedudukan suatu obyek terhadap obyek lain di sekitarnya. Situs bukan merupakan ciri obyek secara langsung, melainkan dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya. Situs diartikan dengan banyak sekali makna oleh para pakar. Estes dan Simonet 1975, mengartikan situs sebagai letak suatu obyek terhadap obyek lain di sekitarnya. Di dalam pengertian ini, Monkhouse 19740 menyebutkan situasi, mirip contohnya letak kota fisik terhadap wilayah kota administratif, atau letak suatu bangunan terhadap persil tanahnya. Oleh Vanzuidam 1979, situasi juga disebut situs geografi, yang diartikan sebagai tempat kedudukan atau letak suatu tempat atau wilayah terhadap sekitarnya. Misalnya letak iklim yang banyak besar lengan berkuasa terhadap interpretasi gambaran untuk geomorfologi. Menurut Estes dan Simonet 1975, letak obyek terhadap bentang darat mirip contohnya situs suatu obyek di rawa, di puncak bukit yang kering, di sepanjang tepi sungai, dsb. Situs semacam ini oleh Van Zuidam 1979 disebutkan situs topografi, yaitu letak suatu obyek atau tempat terhadap tempat sekitarnya. Situs ini berupa unit terkecil dalam suatu sistem wilayah morfologi yang dipengaruhi oleh faktor situs seperti 1 beda tinggi, 2 kecuraman lereng, 3 keterbukaan terhadap sinar, 4 keterbukaan terhadap angin, 5 ketersediaan air permukaan dan air tanah. Lima faktor situs ini mempengaruhi proses geomorfologi maupun proses atau perujudan lainnya. Contoh Tajuk pohon yang berbentuk bintang mencirikan pohon palma. Mungkin jenis palma tersebut berupa pohon kelapa, kelapa sawit, sagu, nipah, atau jenis palma lainnya. Bila tumbuhnya menggerombol pola dan situsnya di air payau maka yang tampak pada foto tersebut mungkin sekali nipah. Situs kebun kopi terletak di tanah miring lantaran tumbuhan kopi menghendari pengatusan air yang baik. Situs permukiman memanjang pada umumnya pada igir beting pantai, pada tanggul alam, atau di sepanjang tepi jalan. H. Asosiasi Asosiasi sanggup diartikan sebagai keterkaitan antara obyek yang satu dengan obyek yang lain. Karena adanya keterkaitan ini maka terlihatnya suatu obyek pada gambaran sering merupakan petunjuk adanya obyek lain. Contoh Disamping ditandai dengan bentuknya yang berupa empat persegi panjang serta dengan ukuran sekitar 100 x 80 m, lapangan sepakbola ditandai dengan adanya gawang yang situsnya pada kepingan tengah garis belakangnya. Lapangan sepak bola berasosiasi dengan gawang. Kalau tidak ada gawangnya, lapangan itu bukan lapangan sepak bola. Gawang tampak pada foto udara berskala 1 atau lebih besar. Stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih dari satu bercabang Gedung sekolah disamping ditandai oleh ukuran bangunan yang relatif besar serta bentuknya yang ibarat I, L, atau U, juga ditandai dengan asosiasinya terhadap lapangan olah raga. Pada umumnya gedung sekolah ditandai dengan adanya lapangan olah raga di dekatnya. I. Konvergensi Bukti Di dalam mengenali sebuah obyek pada pada foto udara atau pada gambaran lainnya, dianjurkan untuk tidak hanya memakai satu unsur interpretasi citra. Sebaiknya dipakai unsur interpretasi gambaran sebanyak mungkin. Semakin ditambah jumlah unsur interpretasi gambaran yang digunakan, semakin menciut lingkupnya ke arah titik simpul tertentu. Inilah yang dimaksud dengan konvergensi bukti, atau bukti-bukti yang mengarah ke satu titik simpul. Sebagai contoh, contohnya pada foto udara terlihat tetumbuhan yang tajuknya berbentuk bintang. Pohon tersebut terperinci berupa pohon palma, akan tetapi kemungkinannya masih cukup luas. Mungkin palma tersebut berupa pohon kelapa, kelapa sawit, nipah, enau, dan sagu. Di dalam pola ini terdapat lima kemungkinan menurut satu unsur interpretasi citra, yaitu menurut bentuk tajuk saja. Bila ditambah satu unsur interpretasi gambaran lagi contohnya pola, kemungkinannya akan menjadi lebih menciut. Misalnya saja tetumbuhan tersebut polanya tidak teratur, maka kemungkinan yang lima itu menciut menjadi tiga yaitu nipah, enau, atau sagu. Pohon kelapa dan kelapa sawit pada umumnya ditanam orang dengan pola tanam yang teratur. Kemungkinan yang tinggal tiga itu akan menciut bila ditambah dengan satu unsur interpretasi lagi, contohnya ukuran. Bila ukuran tetumbuhan tersebut 10 meter atau lebih, maka kemungkinannya tinggal dua, yaitu enau atau sagu. Nipah merupakan pohon palma yang tak berbatang yang tinggi tajuknya hanya sekitar 3 meter atau kurang. Bila ditambah satu unsur interpretasi gambaran lagi yaitu situsnya di tanah becek dan basah payau, maka kemungkinan tersebut benar-benar menciut menjadi satu titik simpul, yaitu bahwa yang tergambar pada foto tersebut tidak lain kecuali sagu. Enau merupakan tumbuhan darat yang tidak terdapat pada air payau. Sumber Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh. Yogyakarta Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
Daftar isiTahapan Interpretasi Citra1. Deteksi2. Identifikasi3. Analisis Citra4. Deduksi InterpretasiInterpretasi citra adalah proses analisis visual dari sebuah citra digital. Ini melibatkan identifikasi dan pemahaman fitur-fitur yang terdapat dalam citra tersebut, seperti objek, bentuk, warna, dan ini dilakukan dengan menggunakan teknologi pengolahan citra digital dan algoritma analisis citra. Mari kita bahas bersama tahapan interpretasi interpretasi citra digunakan dalam berbagai bidang, seperti survei geologi, pengelolaan sumber daya alam, pengawasan kualitas lingkungan, dan pemetaan. Dalam survei geologi, interpretasi citra digunakan untuk mengidentifikasi formasi batuan, struktur geologi, dan endapan tahapan ini, banyak ilmuan bisa mengaplikasikannya bahkan untuk hal seperti mengetahui karakteristik benua DeteksiDeteksi merupakan sebuah metode awal dari tahapan interpretasi citra. Pada tahap awal ini, objek yang ingin dipahami harus dideteksi sehingga bisa terlihat dengan jelas. Beberapa aplikasi dari ini adalah seperti pada lahan luas, pemukiman, dan banyak kegunaan juga beberapa aplikasinya yang tidak bisa dilihat seperti pada lempeng dibawah bumi. Sehingga harus dilakukan metode deteksi juga. Para ahli menggunakan metode ini untuk menentukan standar dan juga keberadaan sebuah daerah yang tidak terjangkau bisa dilakukan juga melalui satelit seperti untuk mengetahui karakteristik benua citra deteksi adalah proses menentukan dan memahami makna informasi yang terdapat pada citra digital. Ini melibatkan beberapa tahap yang saling terkait dan membutuhkan teknik dan algoritma yang kompleks. Tahap-tahap interpretasi citra deteksi meliputiAcquiring Image Tahap ini melibatkan pengambilan citra yang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam perangkat, seperti kamera, satelit, atau pemindai. Acquiring image juga merupakan proses penting untuk mendeteksi Tahap ini melibatkan pembersihan dan pengolahan citra sebelum dilakukan analisis lebih lanjut. Ini termasuk tahap seperti pemotongan, pembesaran, dan koreksi Extraction Tahap ini melibatkan pengidentifikasian fitur penting dalam citra, seperti titik, garis, dan bentuk. Ini membutuhkan teknik seperti deteksi tepi, transformasi Fourier, dan deteksi Recognition Tahap ini melibatkan pengidentifikasian objek spesifik dalam citra, seperti manusia, bangunan, atau alat transportasi. Ini membutuhkan teknik seperti deteksi wajah, pengenalan pola, dan pembelajaran Understanding Tahap terakhir adalah memahami informasi yang terdapat dalam citra dan menentukan bagaimana informasi tersebut berkaitan satu sama lain. Ini melibatkan analisis konsep, pengenalan aktivitas, dan pengenalan citra deteksi memiliki banyak aplikasi, termasuk pengenalan objek, analisis spasial, pemantauan lingkungan, dan banyak lagi. Ini membutuhkan teknologi dan algoritma yang kompleks, tetapi hasilnya sangat berguna dan memberikan banyak informasi yang IdentifikasiTahap selanjutnya adalah identifikasi yang merupakan proses untuk mengidentifikasi object yang ada. Identifikasi penting dengan tujuan untuk mengenal sebuah obyek yang sudah dideteksi dapat diaplikasikan menjadi beberapa cara yaitu seperti mengambil citra foto atau juga melalui citra tanpa harus foto. Salah satu alat yang identik dengan identifikasi tahapan interpretasi citra adalah seperti menggunakan kamera, video kamera, dan beberapa alat visualisasi tahap ini, perlu diingat bahwa obyek yang diamati belum sepenuhnya terdeteksi atau sudah diketahui. Melainkan hanya mendapatkan gambaran secara garis besar dan juga secara visual saja. Sehingga menjadikan tahap ini tahap awal dalam melakukan visualisasi. Berikut adalah beberapa ciri ciri identifikasi spektral adalah interaksi antara objek dan energi elektromagnetik yang menghasilkan gambar. Ini menentukan apakah gambar dapat menyajikan rona dan warna objek dengan benar. Rona adalah bentuk dasar, sementara warna adalah tampilan spasial mengikuti ciri spektral dan meliputi rona, warna, pola, ukuran, bayangan, tekstur, dan asosiasi. Karena persebarannya dapat diamati secara nyata, pengenalan ciri spasial membuat penafsiran interpretasi citra menjadi lebih temporal adalah objek yang diamati pada saat perekaman gambar. Ini menentukan objek yang jelas pada waktu pengambilan gambar. Contohnya, dalam analisis interpretasi citra lahan, lahan yang subur akan memiliki warna hijau, sedangkan lahan kering akan memiliki warna demikian, analisis citra adalah proses menggabungkan tiga ciri utama untuk memahami informasi dalam gambar dan membuat penafsiran yang Analisis CitraAnalisis citra adalah tahapan penting dalam interpretasi citra yang mengkombinasikan tahapan deteksi dan identifikasi. Pada tahap ini, fokus ditempatkan pada deskripsi yang jelas dan mendetail tentang interpretasi upaya mempermudah presentasi, hasil analisis biasanya dikemas dalam berbagai bentuk seperti peta, tabel, grafik, diagram, dan lain Deduksi InterpretasiDeduksi interpretasi adalah proses pembuatan kesimpulan yang berdasarkan hasil analisis. Pada tahap ini, hubungan antara deteksi, identifikasi, dan analisis dianalisis dan ditarik ini membutuhkan pengamatan objek yang berulang, identifikasi yang rinci, dan analisis deskripsi yang akurat agar hasil presentasi interpretasi citra diakui sebagai baik dan memastikan bahwa deduksi interpretasi yang dibuat adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan, tahap analisis harus dilakukan dengan cermat dan metodologi yang benar. Dengan demikian, hasil deduksi akan memenuhi standar dan membantu membuat keputusan yang bijaksana dan akurat.
Artikel makalah membahas tentang Arti Interpretasi dalam bahasa indonesia, meliputi dari pengertian, tujuan, prinsif, program, kata bijak, tahapan, makna, contoh dan gambar supaya mudah di pahami. Apa Interpretasi itu,,, Hal ini merupakan salah satu makna yang dapat menafsirkan dalam menyampaikan kesan atau sebuah pendapat dengan pandangan ketika dibutuhkan. Maka arti dari Interpretasi ini sebagai ucapan yang karya seni dari suatu objek. Nah untuk lebih jelasnya lagi langsung saja simak pembahasn di bawah ini. Pengertian Interpretasi Secara UmumTujuan Interpretasi Prinsip InterpretasiProgram InterpretasiKata Bijak InterpretasiTahapan kata InterpretasiMakna Kata InterpretasiShare thisRelated posts Pengertian Interpretasi Secara Umum Interpretasi adalah sebuah penjelasan yang mengandung makna atau sebuah pendapat dari pandangan teoritis dari suatu objek yang dihasilkan dari pemikiran yang mendalam dan sangat dipengaruhi oleh latar belakang orang yang membuat interpretasi. Maka hal ini juga dapat dikatakan sebagau penafsiran dengan menggambarkan komunikasi secara lisan atau sebagai gerakan pada saat melakukan pembicaraan yang mengandung makna dan symbol-simbol yang sama. Maka arti dari Interpretasi dapat dikatakan sebagai salah satu makna dalam melakukan komunikasi dengan penafsiran yang baik sehinga dalam melakukan komunikasi mudah dimengerti. Baca Juga Pengertian Kreativitas Dari ulasan yang singkat di atas, maka kami juga akan memberikan beberapa tujuan dari Interpretasi. Berikut bebeapa tujuan yang terdapat pada Interpretasi adalah Interpretasi dapat mendorong pengunjung untuk menggunakan sumber daya yang bermakna dan memperkuat gagasan dan memerlukan perilaku khusus. Interpretasi dapat digunakan untuk meminimalkan dampak manusia pada sumber daya dengan berbagai cara. Meningkatkan pemahaman publik tentang tujuan suatu institusi. Prinsip Interpretasi Dari ulasan di atas, disini juga kami akan memberikan enam prinsip yang terdapat pada interpretasi diantaranya adalah sebagai berikut Penafsiran yang tidak ada hubungannya dengan apa yang ditunjukkan dan dijelaskan adalah sia-sia Informasi berdasarkan dari elemen yang terkandung dalam interpretasi Interpretasi sebagai seni yang menggabungkan berbagai seni sampai batasan tertentu dapat direkomendasikan kepada orang lain Mediasi penafsiran bukan atas perintah, tetapi dengan permintaan atau bujukan. Penafsiran tidak hanya menunjukkan sesuatu secara keseluruhan untuk kelompok yang tertentu Menafsirkan untuk anak-anak bukanlah penyederhanaan untuk orang dewasa. Program Interpretasi Program interpretasi sebagai pola implementasi yang disusun berdasarkan skenario waktu dan cerita yang tertentu sehingga dapat menghubungkan apa yang akan diperoleh. Maka program interpretasi berfungsi untuk menghubungkan sumber daya alam atau budaya dengan pengunjung dengan menggunakan varian media yang berbeda. Dengan demikian tujuan dari program interpretasi dapat menjelaskan tentang pemahaman atau penghargaan terhadap suatu lingkungan dengan nilai-nilai yang penting. Perencanaan program interpretasi adalah sebagai berikut Bisa digunakan Efisien Dapat mengungkapkan keindahan Fleksibel fleksibel dan selektif Meminimalkan kerusakan / kerugian bagi komunitas alam dan budaya Penggunaan sumber daya alam secara optimal Partisipasi publik Dalam program interpretasi yang khusus adalah Tentukan tema dan tujuan pembuatan programInventarisasi sumber daya yang terkandung di situsAnalisis dataPerpaduanTrial and error Baca Juga Pengertian Kualitatif Kata Bijak Interpretasi Setelah mengetahui beberapa ulsan di atas, maka kami juga akan memberikan beberapa ungkapan tentang kata bijak yang terdapat pada Interpretasi diantaranya adalah. Pengamatan diri yang penting tentang pengetahuan diri, tidak ada harga diri, Toleransi, bukan kesombongan, bisa dipercaya, bukan kemarahan, Permisi, tolong jangan meminta perhatian. Tidak, hanya fakta yang tidak ada, hanya interpretasi. Banyak dari kita tumbuh dengan kita terima yaitu, kita telah menderita luka seumur hidup kita. Apakah luka yang indah atau buruk. Mereka harus melakukannya karena mereka akan berbeda untuk setiap kehidupan individu. Tahapan kata Interpretasi Dari pembahasan di atas, maka kami juga akan memberikan beberapa tahapan dalam memahami kata Interpretasi adalah. Baca semua teks Memahami tema, latar belakang, alur dan karakter Topiknya adalah cerita atau alasan utama Ilustrasi adalah peserta yang terlihat Pengaturan lokasi acara Pengaturan waktu. Lingkungan budaya Tangkap elemen-elemen yang konyol, lucu atau kesal Tangkap frasa atau frasa sindiran Makna Kata Interpretasi Dari beberapa uraian yang sudah kami sampaikan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Interpretasi tersebut memiliki makna. Berikut makna tang terdapat pada Interpretasi adalah Banyak orang kaya di sekitar kita, tetapi tetangga atau orang miskin tidak ibu gagal menasihati anak-anak mereka ketika anak-anak mereka melakukan hal-hal negara yang waspada. Nah demikianlah sobat yang dapat kami bahas mengenai ulasan tentang arti dari interpretasi dalam bahasa yang bener dan beberapa tujuan dan fungsinya, semoga artikel yang singkat ini dapat berguna dan beramanfaat untuk kita semua sekian dan terima kasih. Baca Juga Arti Oposisi