Melakukanpolitik devide et impera atau politik adu domba untuk memecah belah dan menguasai kerajaan - kerajaan di Indonesia. Kebijakan VOC Belanda berikutnya di bidang militer yaitu ketika Daendels membangun jalan raya Anyer Panarukan sebagai sarana lalu lintas bagi pertanian dan perekonomian. Jumlah pasukan angkatan perang juga ditambah KiHadjar & dr. Tjipto keduanya diasingkan ke Belanda, dan walaupun DD juga secara perintah diasingkan ke Belanda ia malah memilih untuk "mengasingkan diri" ke Swiss, mengambil studi Doktorat/PHD di Universitas Zurich - sebagai bentuk pembangkangannya di pengasingan terhadap pemerintah kolonial.. dr. Tjipto dikembalikan ke Jawa tahun 1914, sementara ki Hadjar tahun 1919. SobatSMP pasti pernah mendengar istilah devide et impera atau yang lebih dikenal dengan politik pecah-belah (politik adu domba). Belanda melakukan politik adu domba dan memecah-belah persatuan supaya kerajaan-kerajaan tersebut berperang. Pada saat terjadi perang antarkerajaan, Belanda membantu salah satu kerajaan tersebut. Strategi Belanda yang paling berhasil dalam menghadapi perlawanan dari penguasa lokal bangsa Indonesia yaitu dengan melakukan politik adu domba atau devide et impera.. Strategi yang juga dikenal sebagai politik pecah belah tersebut dipopulerkan oleh Julius Caesar dalam upaya membangun Kekaisaran Romawi.. Cara melakukan devide et impera adalah menimbulkan perpecahan di suatu Tujuanadu domba VOC. Selama abad ke-17 dan 18, perdagangan di Batavia dan beberapa wilayah di Nusantara dikuasai secara langsung oleh VOC. Namun, di luar daerah-daerah tersebut, kerajaan-kerajaan Indonesia tetap hidup sebagai kerajaan berdaulat dan memegang kendali atas pangkalan-pangkalan dan rute-rute perdagangan. Belandapernah melakukan politik adu domba di nusantara, yaitu antara A. Indonesia dan Portugis. B. bangsa Indonesia diperintahkan melakukan romusa yang berarti A. Pajak bumi . B. Belanda membunuh Sultan Hairun. B. Belanda tidak mematuhi hukum Tawan Karang. C. Belanda mengadu domba Kaum Adat dan Kaum Padri. D. Belanda memasang Belandapernah melakukan politik adu domba di nusantara, yaitu antara. - 39580012 CallistaYosmiPhan CallistaYosmiPhan 15.03.2021 IPS Belanda pernah melakukan politik adu domba antara → Raja Gowa Sultan Hasanuddin dengan Raja Bone (Aru Palaka). maaf kalau salah ya kak. Selainitu, juga memuat penjelasan tentang Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, dimulai dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Empat Pilar tersebut diungkapkan tentang sejarahnya, perkembangannya, tantangan kekiniannya, dan aktualisasi. 2. Kx8Y4gd. PertanyaanJelaskan alasan belanda melakukan politik adu domba atau dikenal devide et imper pada kerajaan kerajaan di Indonesia! Jelaskan alasan belanda melakukan politik adu domba atau dikenal devide et imper pada kerajaan kerajaan di Indonesia!CSC. SianturiMaster TeacherJawabanalasan Belanda menggunakan strategi devide et impera adalah untuk mendapatkan dan menjaga kekuasaannya di Indonesia dengan cara memecah belah kerajaan-kerajaan di Belanda menggunakan strategi devide et impera adalah untuk mendapatkan dan menjaga kekuasaannya di Indonesia dengan cara memecah belah kerajaan-kerajaan di devide et impera atau politik adu domba merupakan sebuah strategi yang dilakukan oleh Belanda yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukkan. Belanda beranggapan bahwa masyarakat Indonesia dapat dikalahkan salah satunya adalah dengan cara memecah belah masyarakatnya. Salah satu contoh politik devide et impera berhasil diterapkan oleh Belanda adalah ketika Belanda dapat mengalahkan Kesultanan Banten dimana ada konflik antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya yaitu Sultan Haji. Dengan demikian alasan Belanda menggunakan strategi devide et impera adalah untuk mendapatkan dan menjaga kekuasaannya di Indonesia dengan cara memecah belah kerajaan-kerajaan di devide et impera atau politik adu domba merupakan sebuah strategi yang dilakukan oleh Belanda yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukkan. Belanda beranggapan bahwa masyarakat Indonesia dapat dikalahkan salah satunya adalah dengan cara memecah belah masyarakatnya. Salah satu contoh politik devide et impera berhasil diterapkan oleh Belanda adalah ketika Belanda dapat mengalahkan Kesultanan Banten dimana ada konflik antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya yaitu Sultan Haji. Dengan demikian alasan Belanda menggunakan strategi devide et impera adalah untuk mendapatkan dan menjaga kekuasaannya di Indonesia dengan cara memecah belah kerajaan-kerajaan di pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!6rb+ Belanda pernah melakukan politik adu domba di nusantara, yaitu antara.... a. indonesia dan portugis b. kaum padri dan kaum adat c. rakyat jelata dan bangsawan d. kaum priyayi dan kaum abangan jawaban dan portugisPenjelasanBelanda pernah melakukan politik adu domba antara → Raja Gowa Sultan Hasanuddin dengan Raja Bone Aru Palaka.maaf kalau salah ya kakkalau benar pliss jadikan jawaban tercerdas,dan FOLLOW SAYA MAKASIH BANYAK SEBELUMNYA Jawaban dan portugisPenjelasankarna sewaktu Belanda datang ke nusantara portugis tersingkir dari Nusantara karna belanda merebut wilayah jajahan kalo salah Semoga membantu ^-^