Kisah25 Nabi dan Rasul – Sebagian kita mungkin tidak mengenal nama-nama nabi beserta kisah hidup yang mereka lewati sehingga menjadi teladan umat islam. Maka dari itu, simak kisah nama-nama nabi beserta rangkaian cobaan yang mereka hadapi selama berdakwah dan berjuang mengajarkan Agama Islam kepada setiap umat yang dipimpin oleh parah Nabi.
BacaanFirman Tuhan: Kisah Para Rasul 4: 32-37. Tentu kita akan sangat kagum melihat cara hidup jemaat mula-mula, sebab yang mereka perlihatkan itu adalah cara hidup yang telah dilahirkan kembali oleh kuasa kembangkitan Yesus dan oleh kuasa Roh Kudus yang dicurahkan dalam hidup jemaat. Cara hidup jemaat yang disaksikan di Kisah Para Rasul 2 dan
DaftarIsi. Injil adalah Kabar baik keselamatan yang didapat hanya dalam Yesus. Injil bukan hanya untuk sekelompok suku, agama tertentu saja. Injil melibatkan peran Roh Kudus dan ketaatan kita. Khotbah Kristen | Petrus & Kornelius | Kisah Para Rasul 10: 1-36. Kitab kisah para rasul di awali dengan sebuah panggilan Yesus agar murid menjadi saksi.
Maka orang-orang itu menuntunnya dengan tangan dan membawanya masuk ke Damsyik. 9:9 Dan, selama tiga hari, Saulus tidak dapat melihat dan juga tidak makan atau minum. 9:10 Pada waktu itu, ada seorang murid di Damsyik, bernama Ananias. Tuhan berbicara kepadanya dalam sebuah penglihatan, “Ananias!”. Maka, Ananias berkata, “Ini aku, Tuhan.”.
30) Para awak kapal berusaha untuk melarikan diri dari kapal; mereka menurunkan sekoci dan berpura-pura mereka mau membuang jangkar dari depan kapal. (31) Karena itu Paulus berkata kepada perwira dan prajurit-prajuritnya: "Jika mereka
KhotbahKisah Para Rasul 3:1-10. Saudara-saudara, Saya akan memperagakan sebuah sulap, silakan memperhatikan! (Menunjukkan suatu sulap: menghilangkan sepotong kain dalam Koran dengan menggunakan sebuah tongkat melalui kata kunci Bim Salabim). Saudara, sulap tadi dapat berhasil dengan sebuah kata kunci, yaitu Bim Salabim.
BahanAjar Sekolah Minggu 15 Mei 2016. Tema : Menjadi Saksi Kristus ( Kisah Para Rasul 2:1-13) Tujuan : Anak-anak bisa menjadi saksi
Tandatanda dan Mujizat-mujizat (Kisah Para Rasul 5:12-16) Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak (ay.12). Tuhan memakai rasul-rasul untuk mengadakan banyak tanda dan mujizat pada kehidupan banyak orang, baca: Kisah Rasul 4:10; 3:6,12,16; 19:11. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam
t1yGroK. Holaaa semuaaa!!! Guys, senang baget ya kalau kita udah masuk masa-masa liburan😄😄😄 Biar pun libur dan gak pada kuliah tetep kita harus jadi berkat ya di mana pun and kapan pun. Guys, postingan kali ini pembahasannya masih sama dengan postingan yang terkahir cuma yang ini udah aku buat dalam bentuk khotbah. Selamat menikmati berkat rohaninya, jangan lupa dishare ya😉. “Kuasa Nama Yesus” Kisah Para Rasul 31-10 Kuasa nama Yesus adalah nama yang berkuasa untuk mengadakan atau menjadikan sesuatu. Dengan kuasa nama Yesus maka banyak mujizat yang terjadi. Diantaranya adalah mengubah air menjadi anggur Yohanes 21-11, menyembuhkan orang yang sakit lumpuh Matius 91-8, menyembuhkan orang yang buta Matius 927-31, menyembuhkan orang yang bisu Matius 932-34, menyembuhkan orang sakit pendarahan, dan masih banyak yang lagi yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus sendiri mempunyai kuasa sehingga nama-Nya juga berkuasa. Ini juga menunjukkan bahwa Yesus memberikan pembebasan bagi mereka yang telah mengalami penderitaan, kesusahan dan kesulitan hidup, kekuarangan, yang mengalami kelemahan, dll. Yesus telah memberikan kuasa itu pada rasul-rasul Markus 1617-18. Maka rasul-rasul dapat mengadakan mujizat dengan memakai kuasa dari nama Yesus. Yesus memberikan mereka kuasa untuk melanjutkan pelayanan-Nya di dunia setelah Ia naik ke sorga. Dan pekerjaan rasul-rasul tersebut dilanjutkan oleh orang-orang percaya pada masa kini. Ini berarti orang percaya pada masa kini juga memiliki kuasa yang sama untuk mengadakan mujizat dengan menggunakan nama Yesus. Sebagai seorang Kristen yang adalah orang percaya dapatlah juga menggunakan nama Yesus. Misalnya, saat menghadapi pergumulan akan masalah kesehatan, ekonomi, dll maka kita dapat menggunakan kuasa nama Yesus untuk menolong. Karena kuasa nama Yesus memberi pembebasan dari kelemahan, kesusahan, dan kekhawatiran yang ada. Namun, terlebih dahulu kita yang adalah seorang percaya harus mengetahui dengan benar tentang kuasa nama Yesus. Untuk itulah, pada khotbah ini akan membahas tentang Kuasa Nama Yesus yang terdiri dari 3 poin, yaitu Dasar Kuasa Nama Yesus, Objek Kuasa Nama Yesus, dan Dampak Kuasa Nama Yesus. 1. Poin pertama, dasar kuasa nama Yesus. Berbicara soal dasar berarti berbicara tentang suatu pokok, inti, dan yang terutama. Yang terutama yang dimaksudkan disini ialah yang utama dari kuasa nama Yesus, yang utama seperti apa? Yaitu memiliki kedisiplinan rohani. Pada ayatnya yang pertama tertulis bahwa pada waktu tiga petang naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Kata naiklah disini ialah kata kerja orang ke tiga jamak imperfek indikatif aktif. Ini berarti bahwa mereka yaitu Petrus dan Yohanes telah dan secara berulang-ulang berjalan naik ke Bait Allah atau dapat dimengerti bahwa tindakan pergi ke Bait Allah adalah suatu kebiasaan yang dilakukan oleh Petrus dan Yohanes. Maka dapat disimpulkan bahwa Petrus dan Yohanes memiliki kehidupan spiritual yang disiplin. Mereka disiplin dalam bersekutu, memuji Tuhan, berdoa, dan setia dalam pemberian pengajaram 241-47. Dari hal ini kita dapat mengetahui yang menjadi dasar, yang menjadi inti, yang menjadi hal yang utama dalam kuasa nama Yesus adalah memiliki kedisiplinan rohani. 2. Poin kedua, objek kuasa nama Yesus. Orang yang menjadi pokok pembicaraan dalam teks ini ialah laki-laki yang lumpuh dari sejak lahirnya. Dalam KBBI kata lumpuh didefinisikan sebagai keadaan lemah dan tidak bertenaga atau tidak dapat bergerak lagi tentang anggota badan, terutama kaki, tidak berjalan berlangsung sebagaimana mestinya. Karena dia lumpuh karena dia tidak bisa melakukan kegiatan seorang diri maka dia memerlukan orang lain untuk meletakkan dia di dekat pintu gerbang bait Allah supaya ia dapat meminta sedekah artinya supaya ia dapat mengemis pada setiap orang yang akan masuk ke Bait Allah. Dan tindakan ini dilakukan setiap harinya atau dapat dikatakan berulang-ulang kali dilakukan dengan harapan akan mendapat sesuatu yang berguna bagi hidupnya. Ini menunjukkan keadaan hidupnya yang lemah, berkekurangan, tidak memiliki apa-apa dan yang benar-benar tidak berguna. Laki-laki lumpuh tersebut adalah objek kuasa nama Yesus yang menggambarkan kelemahan, kekurangan, dan yang memiliki keterbatasan sehingga memerlukan bantuan orang lain. Tetapi dia juga adalah seorang yang memiliki harapan. Jadi, kuasa nama Yesus bekerja pada orang-orang yang mengalami kelemahan, orang-orang yang memerlukan bantuan, dan orang-orang yang memiliki harapan. 3. Poin ketiga, dampak kuasa nama Yesus. Yaitu akibat dari kuasa nama Yesus yang terjadi pada diri laki-laki yang lumpuh, ialah ia dapat berjalan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Petrus. Bahkan bukan hanya itu saja tetapi ia juga dapat melompat-lompat, dan mengiringi Petrus serta Yohanes yang akan masuk ke Bait Allah sambil memuji Allah. Kata berjalan adalah kata kerja orang kedua tunggal present imperatif aktif yang berarti bahwa Petrus tidak hanya memerintahkan dia untuk berjalan tetapi juga berjalanlah kian kemari. Ia juga memuji Tuhan sebagai bentuk sukacita atas mujizat Tuhan yang terjadi pada dirinya. Tindakannya ini menunjukkan bahwa ia telah bersaksi. Ia bersaksi dengan dilihat oleh semua orang yang berada di sekitar situ. Jadi, dampak dari kuasa nama Yesus ialah laki-laki lumpuh itu terbebas dari kelumpuhannya, dia mengalami suatu pembebasan yang luar biasa dan dia pun juga menjadi saksi akan kuasa nama Yesus bagi orang lain. Relevansinya bagi kita sebagai orang percaya, ialah Pertama, kuasa nama Yesus masih bekerja hingga saat ini dan tentu saja juga masih bekerja dalam setiap pribadi orang percaya. Dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup/pergumulan yang dapat membuat diri akhirnya menjadi lemah, terbatas, berkekurangan seharusnya sebagai orang yang percaya harus percaya akan kuasa nama Yesus. Untuk itu harus disadari bahwa kuasa nama Yesus itu akan bekerja apabila kita telah memiliki kedisiplinan untuk berdoa, bersekutu, dan menyembah Tuhan. Ini berarti dilakukan dengan setia, bukan hanya karena tergantung pada kegiatan ibadah yang telah terjadwalkan. Tetapi karena memang memiliki kerinduan yang besar untuk memiliki hubungan yang intim dengan Allah yaitu Tuhan Yesus Kristus. Inilah yang menjadi dasar dari kuasa nama Yesus. Kedua, dalam menghadapi pergumulan, misalnya, akan ekonomi keluarga sehingga merasa tidak mampu maka kita harus mengetahui bahwa kuasa nama Yesus bekerja pada orang-orang yang dalam keadaan seperti itu. Kuasa nama Yesus bekerja pada orang-orang yang memerlukan bantuan, yang lemah, yang terbatas, yang berkekurangan, dan yang memiliki harapan. Ini adalah objek dari kuasa nama Yesus. Ketiga, kuasa nama Yesus mampu untuk menolong kita dalam setiap pergumulan yang ada. Dengan memiliki kedispilinan rohani maka kita dapat menggunakan dan menyakini akan kuasa nama Yesus yang mampu untuk menolong. Menyadari bahwa kuasa nama Yesus dapat membebaskan kita dari kekhawatiran akan kesehatan, keluarga, sekolah, dll. Kuasa nama Yesus adalah kuasa yang memberi pembebasan dari kelemahan, keterbatasan, dan kekurangan. Dengan itu semua maka kita tentu saja sebagai rasa ungkapan sukacita dan syukur haruslah memuji Tuhan. Memuji Tuhan dengan kesungguhan hati dengan begitu orang lain pun dapat mengetahuinya dan juga dapat menjadi percaya pada Yesus. Ini berarti dampak dari kuasa nama Yesus adalah terbebas dari masalah serta ada kesaksian hidup dari pembebasan itu yang membawa orang mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan yang berkuasa. Kesimpulan dari teks ini ialah bahwa kuasa nama Yesus adalah nama yang memiliki kuasa oleh karena Yesus sendiri yang empunya nama adalah Tuhan yang berkuasa. Kuasa nama Yesus masihlah berlaku pada masa kini dan akan terus ada pada setiap orang percaya. Kuasa nama Yesus dapatlah dipakai oleh orang percaya. Orang percaya haruslah mengerti tentang kuasa nama Yesus yang memberi pembebasan dari kelemahan, kesusahan, dan kekhawatiran yang ada. Namun, terlebih dahulu harus mengetahui bahwa kuasa nama Yesus bekerja pada setiap orang yang lemah, kuasa nama Yesus bekerja pada orang yang memiliki kedisiplinan rohani, dan kuasa nama Yesus adalah nama yang berkuasa memberikan pembebasan dari setiap kelemahan yang akhirnya dapat menjadi kesaksian hidup dan membawa orang lain mengenal Dia sebagai Tuhan Yesus Kristus yang berkuasa. Saran yang dapat diberikan bagi setiap orang percaya, ialah Pertama, milikilah kedisiplinan rohani dengan setia bersekutu, berdoa, dan merenungkan firman-Nya setiap hari. Kedua, percaya akan kuasa nama Yesus yang memberi pembebasan pada setiap pergumulan. Ketiga, menjadi saksi bagi orang lain dengan pengalaman-pengalaman spiritual bersama Tuhan.
Kita semua pasti tahu lagu Sekolah Minggu yang berjudul Dalam nama Yesus. “Dalam nama Yesus ada kemenangan, dalam nama Yesus, Iblis dikalahkan”. Tidak ada yang dapat melawan kuasa Yesus. Kuasa Yesus memberi pemulihan dan nama Yesus menjadi pengharapan dunia. Tema Khotbah kita saat ini adalah DIPULIHKAN KARENA NAMA YESUS. Saudaraku, ketika Petrus dan Yohanes berjumpa dengan si lumpuh yang duduk di pintu Gerbang Indah Bait Allah. Petrus dan Yohanes tidak membawa sesuatu yang diharapkan si lumpuh. Petrus dan Yohanes tidak memiliki kekayaan. Petrus dan Yohanes tidak membawa uang, emas atau perak. Padahal si lumpuh itu mengharapkan sedekah. Setiap hari ia duduk di pintu Gerbang Indah Bait Allah untuk meminta sedekah. Gerbang Indah adalah Gerbang pada sisi sebelah timur Bait Allah yang menghubungkan halaman untuk orang-orang bukan Yahudi dan halaman perempuan. Banyak orang lalu lalang di tempat itu. Itu tempat yang strategis untuk meminta sedekah. Petrus dan Yohanes juga tidak memiliki pengetahuan kesehatan untuk menolong si lumpuh. Petrus dan Yohanes adalah nelayan. Mereka bukan dokter. Petrus meminta si lumpuh untuk menatap mereka. Ayat 5 dari pembacaan kita katakan Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Sesuatu yang diharapkan si lumpuh, mungkin uang yang lebih besar atau lebih banyak. Sebab, bisa jadi selama meminta – minta di Pintu Gerbang Bait Allah itu, si lumpuh selalu mendapat perlakukan tidak peduli dari orang lain. Ada yang lewat begitu saja dengan cuek tanpa menoleh. Ada yang sekedar merasa kasihan tapi tidak memberi apa – apa. Ada yang memberi sedekah sambil berjalan dengan cepat. Mungkin ada juga yang mengejek dan mencemohkan si lumpuh. Si lumpuh ini sudah lumpuh sejak lahirnya. Ia pasti sudah kenyang dengan berbagai perlakuan orang kepadanya. Tapi di hari itu, si lumpuh mendapatkan sebuah perlakuan yang berbeda. Ada orang yang memintanya menatap mereka. Ternyata ada orang yang menunjukan rasa peduli. Bahkan Petrus dan Yohanes memberi sesuatu yang lebih dari apa yang diharapkan si lumpuh. Petrus dengan tegas katakan pada ayat 6 “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Petrus dan Yohanes memiliki Yesus. Yesus yang berkuasa memulihkan dan menyembuhkan. Petrus dan Yohanes tahu bahwa uang bukan satu-satunya kebutuhan si lumpuh. Petrus dan Yohanes bukan sekedar melakukan mujizat. Petrus dan Yohanes memberikan apa yang benar-benar dibutuhkan si lumpuh yaitu pemulihan. Pemulihan dari kelumpuhannya. Pemulihan imannya. Pemulihan Jasmani dan Rohani. Di dalam nama Yesus, si lumpuh mengalami pembebasan secara total, fisiknya tapi juga psikisnya. Itulah sebabnya ia melonjak, berdiri, berjalan kian kemari, melompat – lompat dan memuji Allah. Ada tujuh 7 kata kerja pada ayat 8 ini sebagai respons dari si lumpuh. Pemulihan ini karena karya Roh Kudus dalam diri si lumpuh yang benar - benar mengubah kehidupannya. Sebelumnya ia hanya duduk dengan pasif, menerima nasibnya dan mengharapkan belas kasihan orang lain. Tapi kuasa Yesus mengubah hidupnya, ia menjadi aktif malahan kesembuhannya menjadi sarana pemberitaan Injil. Banyak orang menjadi takjub dan tercengang. Kisah ini pertama – tama mengajak kita untuk percaya pemulihan Allah. Tidak ada yang mustahil bagi Allah yang kuasaNya tidak terbatas. Di mana ada doa disitu ada jawaban. Di mana ada iman disitu ada mujizat. Di mana ada pengharapan, disitu ada kekuatan. Di mana ada kasih disitu ada kemenangan. Dimana ada Yesus, disitu ada pemulihan dan keselamatan. Apakah Yesus ada di dalam hidup kita? Ini pertanyaan yang mudah kita jawab. “Saya Kristen, sudah pasti saya punya Yesus”. Tapi apakah kuasa Yesus sudah memulihkan kita? Apakah nama Yesus yang menjadi pengharapan kita? Saudaraku, kadangkala tanpa kita sadari, hidup kita masih seperti si lumpuh tadi. Kita memang tidak lumpuh secara jasmani. Kita juga tidak meminta – minta sedekah. Tetapi dalam hubungan dengan Tuhan, kita selalu meminta dan mengharapkan Tuhan memberi berkat – berkat jasmani saja. Kita meminta banyak berkat lewat pekerjaan uang yang banyak, gaji yang lancar, karir yang cemerlang. Pedagang meminta jualan cepat laku. Nelayan meminta “ikan makan rame”. Dalam soal itu, kita tak ada bedanya dengan si lumpuh. Hari ini Firman Tuhan mengoreksi kehidupan kita. Yang terpenting bagi kita adalah pemulihan dalam kuasa Yesus. Setiap kita mesti dipulihkan supaya yang sebelumnya pasif menjadi aktif, yang sebelumnya malas menjadi rajin, yang sebelumnya masih menyimpan dendam segera berdamai, yang sebelumnya keras hati menjadi taat. Pribadi kita, keluarga kita, persekutuan kita, kehidupan bermasyarakat sangat membutuhkan pemulihan Tuhan. Jika ada pemulihan Tuhan maka ada kepenuhan Roh dan semangat yang menyala – nyala terutama ketika kita sedang berjuang sehati dan bekerja keras untuk Pekerjaan Pembangunan Gedung Serba Guna dan persiapan Sidang Sinode. Jika Allah memakai sentuhan Petrus mendemostrasikan kuasa Roh Kudus yang ajaib itu. Maka Nama Yesus dan Kuasa Roh Kudus juga bekerja di tengah – tengah kita. Firman Tuhan ini juga menasihatkan kita untuk memiliki hati yang peduli, hati yang peka, hati yang penuh kasih untuk menolong orang lain. Mari menjadi tangan Tuhan untuk menyalurkan berkat Tuhan bagi orang lain. Banyak orang disekitar kita sedang mengalami keadaan seperti si lumpuh baik lumpuh secara fisik tapi juga kelumpuhan sosial, kelumpuhan ekonomi dan kelumpuhan rohani. Nama Yesus adalah pengharapan dunia. Maka tetaplah giat bekerja, melayani Tuhan, menopang pekerjaan – pekerjaan Tuhan sehingga melalui Gereja kita menjadi alat pemulihan Tuhan bagi dunia. Dalam nama Yesus ada kemenangan. Dalam nama Yesus segala bentuk kelumpuhan dipulihkan. Amin. Tuhan memberkati. Selamat Hari Minggu. Khotbah dari Bacaan yang sama GEREJA YANG MELAYANI DAN MEMBEBASKAN.
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata ”Lihatlah kepada kami.” Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata ”Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah, lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.