2. Bagi Pembaca. Makalah ini dimaksudkan untuk membahas dampak globalisasi terhadap dunia pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan mengenai globalisasi. Para pembaca yang dominan dari kaula mahasiswa bisa digunakan untuk langkah menuju ke pengetahuan yang lebih luas, sehingga kedepannya tercipta sdm-sdm yang unggul. Soearni, Eddy. 2003. Pengembangan Tenaga Kependidikan pada Awal Era Reformasi (1998-2001) dalam “Guru di Indonesia, Pendidikan, Pelatihan dan Perjuangan Sejak Jaman Kolonial Hingga Era Reformasi”. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI, Dirjen Dikdasmen, Direktorat Tenaga Kependidikan. Suyanto & Hisyam. 2000. Makalah Tentang Pendidikan Karakter. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya dan tentunya nikmat sehat sehingga penyusunan makalah ini selesai sesuai dengan apa yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW dan tak lupa saya Masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, prosentasenya mencapai 88%. Bahkan merupakan jumlah muslim terbesar di dunia. Berkaitan dengan itu pendidikan yang ada di Indonesia tidak hanya di sekolah umum, ataupun di madrasah, melainkan ada juga pondok pensantren. Tetapi masih banyak masyarakat yang belum memehami betul tentang pondok pesantren. pada pada elemen-elemen kehidupan yang lain seperti politik, ekonomi, social dan lain-lain. 2. Pengertian Inovasi Pendidikan. Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah. invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya. hasil karya manuasia. Contoh Makalah SMP (Pexels) Contoh makalah SMP di bawah ini dapat dipahami dengan mudah.. Makalah SMP dapat membahas sesuai dengan mata pelajaran yang ditempuh seperti Bahasa Indonesia tentang kehidupan masyarakat maupun sosiologi. Berikut ini rincian contoh makalah SMP beserta strukturnya lengkap: 1. Cover Makalah. C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter. 1. Fungsi Pendidikan Berkarakter. Mengembangkan potensi dasar siswa agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik. Memperkuat dan membangun perilaku siswa yang multikultur. Meningkatkan peradaban siswa yang kompetitif dalam pergaulan. 2. Otonomi Daerah akan mencakup berbagai urusan pemerintahan yang luas. Sehingga, pengertian otonomi "sebanyak-banyaknya" pada dasarnya sama dengan "otonomi seluas-luasnya". Dalam hubungan ini UU No. 22/1948 meletakkan titik berat otonomi pada Desa dan daerah lain setingkat Desa, dengan dasar pemikiran Pasal 33 UUD 1945. INvCn.